Danau Beratan merupakan danau kaldera dengan ketinggian 1231 m diatas permukaan laut, dengan luas 3,8 km serta kedalaman maksimal 22 m. Volume air danau ini 0,049 km3 dan merupakan danau tertutup. Danau ini terletak di Kabupaten Tabanan dan bisa dijangkau dari jalan Denpasar – Singaraja dalam waktu tempuh lebih kurang satu setengah jam.
Wisatawan dapat mengakses Danau Beratan melalui dermaga yang telah disediakan atau berhenti di sekitar Pura Ulun Danu Beratan. Di sini, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas rekreasi air juga dapat dilakukan di sini misalnya naik perahu bermotor keliling danau, parasailing, naik sampan (canoeing), banana boating, water skiing dan lain-lain. Danau Beratan merupakan tempat favorite bagi parawisatawan yang memiliki hoby memancing.
Wisatawan dapat istirahat di penginapan yang tersedia di sekitar danau sambil menikmati keindahan pemandangan di sekitar danau dengan Pura Ulun Danu-nya yang menawan.
Dikawasan ini juga terdapat Kebun Raya Eka Karya Bedugul , sambil ber wisata Hutan anda dapat menikmati strawberry
Kebun Raya ini merupakan salah satu hutan lindung yang berfungsi sebagai paru-paru udara di Bali
Kebun Raya Eka Karya yang membentang anggun di dataran tinggi antara dua pegunungan kecil di daerah yang dikenal sebagai Bedugul. tempat rekreasi keluarga , Taman ini berada di ketinggian dari permukaan laut , dataran hutan yang sejuk dari Kabupaten Tabanan, luas kebun raya sekitar 154 hektar
Berada dalam taman ,Danau Beratan dengan udara segar . Ada juga pasar tradisional dan kios -kios lokal yang menawarkan buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, anggrek dan jenis tanaman lain .
Berjalan dalam taman yang segar melihat dan mengagumi keanekaragaman flora. yang dinaungi oleh pohon yang menjulang tinggi. Dalam taman ini dapat pula ditemukan Petualangan memanjat puncak pohon menggunakan tangga tali dan Pada sore hari , kabut tebal mulai menyelubungi seluruh . Udara menjadi sangat dingin
Fasilitas bungalow tersedia untuk wisatawan yang ingin menghindar hiruk-pikuknya kota
Tidak jauh dari Pura Ulun Danu, wisatawan dapat melihat bangunan mesjid yang berdiri megah. Hal ini menunjukkan adanya toleransi keagamaan yang tinggi antara umat-umat yang berbeda agama.
Mengenai Saya
- Adhit_Dragons
- Adhit seorang YanG menyukai musik... Lo Dy Lg puSing Or Da mSalah lANgsung Deh PKRan tenaNG mA YANg nAmanya mUsiK... Adhit Jg Seorang Anak Band LOe... Dia SEoranG DrumMER.. Yang Hot POwer deh... N"Dia Jg Udah LmayAn BANYK pNGAlamAn Di Dunia Musik...
Apa anda seorang penggemar NAROTU??
Minggu, 27 Juni 2010
Alam Sangeh
SANGEH
Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.
Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.
Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat jatah makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata.
Hutan wisata ini memang banyak ditumbuhi tanaman pala (dipterocarpustrinervis). Menurut informasi hutan pala ini telah berumur ratusan tahun, bahkan diantara pohon pala tersebut konon ada yang telah berumur lebih dari tigaratus tahun.
Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan Wisata Sangeng dibuat sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung. Sebenarnya rencana pembuatan taman ini sangat dirahasikan namun akhirnya pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya pembuatan taman itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama Sangeh, yang artingya ada orang yang melihat.
Jika kita sempat mengunjungi taman wisata ini, kita pasti akan tertarik dengan keindahan pohon pala yang tumbuh dihutan ini, karena selain tumbuhnya lurus, pohon pala juga memiliki kayu yang sangat bagus. Namun anehnya, menurut beberapa sumber pohon pala Sangeh konon tidak bisa ditanam ditempat lain. Hingga orang-orang yang ingin memiliki kayu pohon Pala tidak pernah kesampaian.
Ada hal menarik diceritakan oleh para pengunjung dan pengelola Taman Wisata Sangeh tentang sebuah pohon yang telah tua dan akan roboh. Dari perkiraan banyak orang, pohon tersebut akan roboh kearah Pura Bukit Sari, namun kenyataanya semua ternyata melenceng. Awalnya pohon tersebut akan ditebang namun tidak ada yang berani karena takut mendapat kutukan.
“Sekitar awal Januari, akhirnya pohon itu roboh sendiri, mengarah ke barat daya. Persis antara bangunan Bale Kulkul dan Pewaregan, sehingga hanya sedikit sekali menimbulkan kerusakan, hanya pada tembok luar Pewaregan saja. Ini mengherankan karena seharusnya pohon itu tumbang persis di bangunan utama pura,” kata Sumohon.
Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pule.
Di Bali, pohon pule memiliki banyak keistimewaan karena kayunya sering digunakan untuk keperluan khusus, misalnya, membuat topeng yang dipakai sebagai sungsungan. Masyarakat kadang-kadang ada yang meminta kayu pule itu, kata Subawa. Tetapi, tentu saja tidak boleh begitu saja orang mengambil kayu atau dahannya karena harus disesuaikan dulu hari baiknya serta memberi persembahan sebagai tanda minta ijin. (rn)
Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.
Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.
Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat jatah makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata.
Hutan wisata ini memang banyak ditumbuhi tanaman pala (dipterocarpustrinervis). Menurut informasi hutan pala ini telah berumur ratusan tahun, bahkan diantara pohon pala tersebut konon ada yang telah berumur lebih dari tigaratus tahun.
Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan Wisata Sangeng dibuat sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung. Sebenarnya rencana pembuatan taman ini sangat dirahasikan namun akhirnya pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya pembuatan taman itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama Sangeh, yang artingya ada orang yang melihat.
Jika kita sempat mengunjungi taman wisata ini, kita pasti akan tertarik dengan keindahan pohon pala yang tumbuh dihutan ini, karena selain tumbuhnya lurus, pohon pala juga memiliki kayu yang sangat bagus. Namun anehnya, menurut beberapa sumber pohon pala Sangeh konon tidak bisa ditanam ditempat lain. Hingga orang-orang yang ingin memiliki kayu pohon Pala tidak pernah kesampaian.
Ada hal menarik diceritakan oleh para pengunjung dan pengelola Taman Wisata Sangeh tentang sebuah pohon yang telah tua dan akan roboh. Dari perkiraan banyak orang, pohon tersebut akan roboh kearah Pura Bukit Sari, namun kenyataanya semua ternyata melenceng. Awalnya pohon tersebut akan ditebang namun tidak ada yang berani karena takut mendapat kutukan.
“Sekitar awal Januari, akhirnya pohon itu roboh sendiri, mengarah ke barat daya. Persis antara bangunan Bale Kulkul dan Pewaregan, sehingga hanya sedikit sekali menimbulkan kerusakan, hanya pada tembok luar Pewaregan saja. Ini mengherankan karena seharusnya pohon itu tumbang persis di bangunan utama pura,” kata Sumohon.
Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pule.
Di Bali, pohon pule memiliki banyak keistimewaan karena kayunya sering digunakan untuk keperluan khusus, misalnya, membuat topeng yang dipakai sebagai sungsungan. Masyarakat kadang-kadang ada yang meminta kayu pule itu, kata Subawa. Tetapi, tentu saja tidak boleh begitu saja orang mengambil kayu atau dahannya karena harus disesuaikan dulu hari baiknya serta memberi persembahan sebagai tanda minta ijin. (rn)
Label:
BALI
Pantai Kuta
Pantai Kuta
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali.
Kuta mulai dikenal ketika para pedagang dari Denmark membuka kantor perwakilan dagang disini. Hubungan dagang yang terjalin antara perwakilan dagang tersebut dengan penduduk pribumi asli kemudian berkembang dengan sangat pesat.
Baru mulai pada tahun 1930 sepasang suami istri asal California Amerika sangat terkesan dengan keindahan pantai Kuta yang waktu itu sama sekali belum terjamah campur tangan manusia, alias masih alami. Kuta Beach Hotel adalah hotel pertama yang berdiri di kawasan ini, namun sayang harus ditutup karena tentara Jepang menyerbu pulau Bali pada waktu itu. Pada tahun 1960 ketika banyak turis Australia yang harus singgah di Bali untuk perjalanan ke Eropa, Kuta mulai semakin dikenal kembali. Dalam perkembangannya, area Kuta semakin menarik kunjungan para wisatawan tidak hanya dari Australia, namun juga dari berbagai belahan dunia yang lain.
Fasilitas
Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city. Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap.
Dengan cepat berdirilah berbagai hotel di sepanjang kawasan pantai Kuta. Biasanya hotel-hotel dikawasan ini bertaraf internasional atau setidaknya sebuah grup hotel internasional. Berawal dari awal ujung pantai Kuta terdapat Inna Kuta Beach Hotel, Hard Rock Hotel, Mercure Hotel, dll. Juga berdiri sebuah penginapan yang sangat nyaman bergaya butik resort yaitu Alam KulKul Boutique and Resort.
Pantai Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta. Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya sunset pantai Kuta. Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini.
Pantai dengan pasir putih ini membentang panjang sampai ke kawasan airport Bali, Gusti Ngurai Rai dan kawasan wisata Seminyak atau Kerobokan.
Di pantai Kuta pengunjung bisa melakukan selancar atau surfing, bermain sepakbola, bermain layang-layang, sekedar rebahan di pasir pantainya yang hangat, atau cuci mata menyaksikan para turis bule berjemur. Apabila tertarik dengan layanan kuncir rambut atau pembuatan tato sementara, itu juga bisa didapat di pantai ini
Di siang hingga sore hari, Pantai Kuta banyak digunakan sebagai kegiatan surfing, sunbathing, dan kegiatan santai lainnya. Di sore hari, banyak orang yang menghabiskan untuk bermain bola atau hanya sekedar menikmati indahnya sunset pantai Kuta.
Menikmati Indahnya Pantai Kuta di Malam Hari
Selain jalan kaki, cara terbaik menikmati indah dan gemerlapnya suasana di Legian dan Kuta, ada cara lain yang cukup asyik. Yaitu naik dokar atau delman.
Jalan pakai kendaraan sudah sangat lumrah dan terlalu biasa. Naik Dokar ini bisa memberi kesan menarik. Jalannya yang lambat memungkinkan kita leluasa menikmati keindahan suasana malam di sini. Wisatawan asing pun bisa menjadi tontonan menarik juga bagi kita-kita.
Rute yang dilalui biasanya di sepanjang jalan pantai Kuta, Jalan Melasti hingga Legian. Kita bisa juga mencoba menuju jalan Kartika Plaza yang terkenal akan hotel-hotelnya di pinggir pantai.
Dokar-dokar ini biasanya mangkal di seputaran jalan Pantai Kuta atau ada juga yang keliling mencari penumpang di sepanjang rute-rute biasa itu.
Waktu kunjungan yang paling ramai di kawansan pantai Kuta. Biasanya pada hari liburan sekolah, liburan Lebaran Idul Fitri atau liburan tahun baru, bisa dipastikan keramaian itu.(dd)
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali.
Kuta mulai dikenal ketika para pedagang dari Denmark membuka kantor perwakilan dagang disini. Hubungan dagang yang terjalin antara perwakilan dagang tersebut dengan penduduk pribumi asli kemudian berkembang dengan sangat pesat.
Baru mulai pada tahun 1930 sepasang suami istri asal California Amerika sangat terkesan dengan keindahan pantai Kuta yang waktu itu sama sekali belum terjamah campur tangan manusia, alias masih alami. Kuta Beach Hotel adalah hotel pertama yang berdiri di kawasan ini, namun sayang harus ditutup karena tentara Jepang menyerbu pulau Bali pada waktu itu. Pada tahun 1960 ketika banyak turis Australia yang harus singgah di Bali untuk perjalanan ke Eropa, Kuta mulai semakin dikenal kembali. Dalam perkembangannya, area Kuta semakin menarik kunjungan para wisatawan tidak hanya dari Australia, namun juga dari berbagai belahan dunia yang lain.
Fasilitas
Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city. Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap.
Dengan cepat berdirilah berbagai hotel di sepanjang kawasan pantai Kuta. Biasanya hotel-hotel dikawasan ini bertaraf internasional atau setidaknya sebuah grup hotel internasional. Berawal dari awal ujung pantai Kuta terdapat Inna Kuta Beach Hotel, Hard Rock Hotel, Mercure Hotel, dll. Juga berdiri sebuah penginapan yang sangat nyaman bergaya butik resort yaitu Alam KulKul Boutique and Resort.
Pantai Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta. Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya sunset pantai Kuta. Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini.
Pantai dengan pasir putih ini membentang panjang sampai ke kawasan airport Bali, Gusti Ngurai Rai dan kawasan wisata Seminyak atau Kerobokan.
Di pantai Kuta pengunjung bisa melakukan selancar atau surfing, bermain sepakbola, bermain layang-layang, sekedar rebahan di pasir pantainya yang hangat, atau cuci mata menyaksikan para turis bule berjemur. Apabila tertarik dengan layanan kuncir rambut atau pembuatan tato sementara, itu juga bisa didapat di pantai ini
Di siang hingga sore hari, Pantai Kuta banyak digunakan sebagai kegiatan surfing, sunbathing, dan kegiatan santai lainnya. Di sore hari, banyak orang yang menghabiskan untuk bermain bola atau hanya sekedar menikmati indahnya sunset pantai Kuta.
Menikmati Indahnya Pantai Kuta di Malam Hari
Selain jalan kaki, cara terbaik menikmati indah dan gemerlapnya suasana di Legian dan Kuta, ada cara lain yang cukup asyik. Yaitu naik dokar atau delman.
Jalan pakai kendaraan sudah sangat lumrah dan terlalu biasa. Naik Dokar ini bisa memberi kesan menarik. Jalannya yang lambat memungkinkan kita leluasa menikmati keindahan suasana malam di sini. Wisatawan asing pun bisa menjadi tontonan menarik juga bagi kita-kita.
Rute yang dilalui biasanya di sepanjang jalan pantai Kuta, Jalan Melasti hingga Legian. Kita bisa juga mencoba menuju jalan Kartika Plaza yang terkenal akan hotel-hotelnya di pinggir pantai.
Dokar-dokar ini biasanya mangkal di seputaran jalan Pantai Kuta atau ada juga yang keliling mencari penumpang di sepanjang rute-rute biasa itu.
Waktu kunjungan yang paling ramai di kawansan pantai Kuta. Biasanya pada hari liburan sekolah, liburan Lebaran Idul Fitri atau liburan tahun baru, bisa dipastikan keramaian itu.(dd)
Label:
BALI
Pantai Dreamland
Dreamland
Dreamland berada di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, yang terletak di bagian selatan Pulau Bali. Anda dapat mencapai pantai ini sekitar 30 menit dari Pantai Kuta ke arah Jimbaran. Pantai yang masih asri dan alami ini terletak di ujung selatan Badung Selatan. Anda akan menjumpai pantai ini dalam perjalanan menuju pura terkenal di Bali yaitu Pura Uluwatu.
Kumpulan.Info Video:
Pantai Dreamland, Bali, Indonesia
Anda mungkin bingung mengapa pantai ini disebut Dreamland? Pantai lainnya di Bali menggunakan nama lokal, sedangkan pantai yang satu ini menggunakan bahasa Inggris yaitu dreamland yang berarti tanah impian.
Ternyata ada asal-usulnya. Konon, pantai ini dinamakan Dreamland karena di wilayah Pecatu sempat akan dibangun salah satu kawasan pusat wisata terbesar dan terunik di Asia Tenggara. Selain itu, di sana juga akan dibangun resor superluks yang dipadukan dengan kawasan wisata yang menonjolkan keindahan dan keaslian alam serta pelestarian lingkungan hidup. Sebelumnya daerah ini adalah daerah tandus dan gersang.
Pada saat krisis moneter tahun 1998, mega proyek ini terbengkalai. Namun, karena penduduk setempat sangat berharap agar proyek ini selesai, dengan harapan mereka bisa beralih ke bisnis pariwisata dari pertanian, maka mereka menamakan tempat ini sebagai tanah impian yang dalam bahasa Inggris disebut dreamland. Sejak itulah kawasan ini dinamakan Dreamland.
Keindahan Pantai Dreamland
Sewaktu Anda memasuki kawasan wisata Pantai Dreamland, mata Anda akan terpesona dengan keindahan pantai ini. Daerah yang berbukit dan bertebing membuat Anda melihat seolah-olah daerah pantai lebih rendah pada laut. Dreamland merupakan pantai yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi serta batu karang yang berukuran besar.
Sewaktu Anda menuruni bebatuan dan anak tangga menuju pantai ini, Anda akan terpukau dengan pemandangan tebing batu yang di atasnya terdapat padang rumput yang hijau yang cukup tinggi. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang senang menikmati di daerah padang rumput itu.
Daerah Pantai Dreamland juga sangat memikat mata. Anda akan terpikat oleh hamparan pasir coklat keputihan yang bersih dengan celah karang yang terjal. Anda dapat menikmati keindahan matahari tenggelam atau sunset di area pantai sempit yang tepat berada di bawah dinding karang yang curam.
Laut di kawasan Dreamland juga memiliki ombak yang tinggi dan besar. Oleh karena itu, banyak peselancar senang berselancar di pantai ini. Dreamland juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata surfing di Bali.
Fasilitas di Pantai Dreamland
DreamlandAnda dapat menyewa payung yang disediakan di sepanjang pantai ini untuk menghindari teriknya matahari. Apabila Anda ingin berenang namun tidak membawa baju ganti, Anda dapat membeli di area wisata Dreamland. Setelah menuruni anak tangga, sederetan pedagang baju akan menawari Anda barang dagangan mereka. Selain itu juga tersedia beberapa toko yang menjual makanan dan minuman.
Selain itu, di sini juga tersedia fasilitas MCK jika Anda ingin berganti pakaian maupun mandi. Namun tarifnya cukup mahal meski hanya untuk sekadar buang air kecil di daerah ini.
Jika Anda ingin menginap, di daerah Dreamland terdapat puluhan resort dan vila yang berdiri sebagai pendukung pariwisata yang terus bergeliat di Pantai Dreamland. Beberapa resor dan vila berdiri di atas tebing sehingga Anda dapat menikmati pemandangan pantai yang indah dari atas tebing.
Menurut pemandu wisata di sana, Dreamland merupakan satu-satunya tempat di Bali yang menggunakan Hukum Internasional. Sehingga aturan yang berlaku di pantai ini lebih bebas. Pengunjung dapat mengkonsumsi alkohol ataupun para wanita dapat bertelanjang dada di pantai ini tanpa dikenai sanksi.
Wisata Dreamland sebagai Tanah Impian
Pasir yang berwarna coklat cerah keputihan yang bersih, tebing tinggi yang indah, juga air laut yang biru, membuat banyak para wisatawan untuk datang ke pantai yang pernah disponsori oleh Tommy Suharto ini. Meski belum setenar Pantai Kuta, Dreamland atau "tanah impian" diperkirakan akan membuat para wisatawan semakin banyak datang ke pantai ini. Berbagai fasilitas pariwisata mulai tersedia di wilayah ini, dari vila, resor, tempat belanja, mal, hingga lapangan golf. Ya, Pantai Dreamland karena keunikannya menambah satu lagi daerah wisata pantai yang menawan di Pulau Bali.
Dreamland berada di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, yang terletak di bagian selatan Pulau Bali. Anda dapat mencapai pantai ini sekitar 30 menit dari Pantai Kuta ke arah Jimbaran. Pantai yang masih asri dan alami ini terletak di ujung selatan Badung Selatan. Anda akan menjumpai pantai ini dalam perjalanan menuju pura terkenal di Bali yaitu Pura Uluwatu.
Kumpulan.Info Video:
Pantai Dreamland, Bali, Indonesia
Anda mungkin bingung mengapa pantai ini disebut Dreamland? Pantai lainnya di Bali menggunakan nama lokal, sedangkan pantai yang satu ini menggunakan bahasa Inggris yaitu dreamland yang berarti tanah impian.
Ternyata ada asal-usulnya. Konon, pantai ini dinamakan Dreamland karena di wilayah Pecatu sempat akan dibangun salah satu kawasan pusat wisata terbesar dan terunik di Asia Tenggara. Selain itu, di sana juga akan dibangun resor superluks yang dipadukan dengan kawasan wisata yang menonjolkan keindahan dan keaslian alam serta pelestarian lingkungan hidup. Sebelumnya daerah ini adalah daerah tandus dan gersang.
Pada saat krisis moneter tahun 1998, mega proyek ini terbengkalai. Namun, karena penduduk setempat sangat berharap agar proyek ini selesai, dengan harapan mereka bisa beralih ke bisnis pariwisata dari pertanian, maka mereka menamakan tempat ini sebagai tanah impian yang dalam bahasa Inggris disebut dreamland. Sejak itulah kawasan ini dinamakan Dreamland.
Keindahan Pantai Dreamland
Sewaktu Anda memasuki kawasan wisata Pantai Dreamland, mata Anda akan terpesona dengan keindahan pantai ini. Daerah yang berbukit dan bertebing membuat Anda melihat seolah-olah daerah pantai lebih rendah pada laut. Dreamland merupakan pantai yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi serta batu karang yang berukuran besar.
Sewaktu Anda menuruni bebatuan dan anak tangga menuju pantai ini, Anda akan terpukau dengan pemandangan tebing batu yang di atasnya terdapat padang rumput yang hijau yang cukup tinggi. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang senang menikmati di daerah padang rumput itu.
Daerah Pantai Dreamland juga sangat memikat mata. Anda akan terpikat oleh hamparan pasir coklat keputihan yang bersih dengan celah karang yang terjal. Anda dapat menikmati keindahan matahari tenggelam atau sunset di area pantai sempit yang tepat berada di bawah dinding karang yang curam.
Laut di kawasan Dreamland juga memiliki ombak yang tinggi dan besar. Oleh karena itu, banyak peselancar senang berselancar di pantai ini. Dreamland juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata surfing di Bali.
Fasilitas di Pantai Dreamland
DreamlandAnda dapat menyewa payung yang disediakan di sepanjang pantai ini untuk menghindari teriknya matahari. Apabila Anda ingin berenang namun tidak membawa baju ganti, Anda dapat membeli di area wisata Dreamland. Setelah menuruni anak tangga, sederetan pedagang baju akan menawari Anda barang dagangan mereka. Selain itu juga tersedia beberapa toko yang menjual makanan dan minuman.
Selain itu, di sini juga tersedia fasilitas MCK jika Anda ingin berganti pakaian maupun mandi. Namun tarifnya cukup mahal meski hanya untuk sekadar buang air kecil di daerah ini.
Jika Anda ingin menginap, di daerah Dreamland terdapat puluhan resort dan vila yang berdiri sebagai pendukung pariwisata yang terus bergeliat di Pantai Dreamland. Beberapa resor dan vila berdiri di atas tebing sehingga Anda dapat menikmati pemandangan pantai yang indah dari atas tebing.
Menurut pemandu wisata di sana, Dreamland merupakan satu-satunya tempat di Bali yang menggunakan Hukum Internasional. Sehingga aturan yang berlaku di pantai ini lebih bebas. Pengunjung dapat mengkonsumsi alkohol ataupun para wanita dapat bertelanjang dada di pantai ini tanpa dikenai sanksi.
Wisata Dreamland sebagai Tanah Impian
Pasir yang berwarna coklat cerah keputihan yang bersih, tebing tinggi yang indah, juga air laut yang biru, membuat banyak para wisatawan untuk datang ke pantai yang pernah disponsori oleh Tommy Suharto ini. Meski belum setenar Pantai Kuta, Dreamland atau "tanah impian" diperkirakan akan membuat para wisatawan semakin banyak datang ke pantai ini. Berbagai fasilitas pariwisata mulai tersedia di wilayah ini, dari vila, resor, tempat belanja, mal, hingga lapangan golf. Ya, Pantai Dreamland karena keunikannya menambah satu lagi daerah wisata pantai yang menawan di Pulau Bali.
Label:
BALI
Tanah Lot
Tanah Lot Datanglah Sebelum Senja
Tanah Lot Datanglah Sebelum Senja
Sembari menikmati panorama sunset, rasakan pula aura magis yang ada.
Bali memang surga wisata. Banyak sekali tempat indah nan eksotis di Pulau Dewata ini. Tanah Lot, salah satunya. Sebagai objek wisata, Tanah Lot memang kesohor. Bahkan bisa dibilang, ia merupakan salah satu ikon kepariwisataan Bali di samping Kuta, Sanur, Nusa Dua, dan Ubud. Sebagai ikon, tak heran Tanah Lot begitu diminati oleh para wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Data menunjukkan, jumlah wisatawan asing dan domestik yang berkunjung ke sana mencapai 3.000 orang per hari atau sekitar 40 persen dari total jumlah wisatawan yang datang ke Bali.
Tanah Lot memang sarat dengan daya tarik. Objek wisata ini memadukan keindahan alam -- termasuk panorama saat matahari terbenam (sunset) yang memukau -- dengan wisata spiritual yang ditandai oleh keberadaan Pura Tanah Lot. Pada saat-saat tertentu, pelancong bisa menyaksikan secara langsung kegiatan ritual umat Hindu. Bahkan sejumlah wisatawan, sengaja memilih tinggal dan bermalam di Tanah Lot agar dapat merasakan aura magis kawasan ini.
Tanah Lot berada di Kabupaten Tabanan. Bila hendak mendatangi tempat ini dari Denpasar atau Bandara Ngurah Rai, cuma butuh waktu sekitar 30-40 menit untuk sampai ke lokasi. Namun untuk wisatawan lokal yang datang dari Pulau Jawa, Tanah Lot bisa dicapai dari wilayah Kecamatan Kediri. Wilayah ini terletak sekitar delapan kilometer sebelah utara Tanah Lot dan menjadi lintasan utama Denpasar-Gilimanuk.
Nama besar objek wisata Tanah Lot memang tidak terlepas dari keberadaan Pura Tanah Lot yang ada di tengah laut. Pura itu berada di sebuah bukit karang yang terpisah dari Pulau Bali. Untuk melakukan persembahyangan, umat Hindu mendatangi Pura Tanah Lot dengan berjalan kaki menyeberangi laut. Tidak lama memang, cuma sekitar lima menit. Air laut yang harus diseberangi pun tidak dalam, hanya setinggi lutut.
Pura Tanah Lot didirikan oleh Dang Hyang Dwijendra, seorang resi yang hidup di zaman kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Dia datang ke Bali untuk menjalankan tugas suci, mengajarkan masalah-masalah spiritual dan harmonisasi sosial. Oleh raja Bali yang berkuasa, Dalem Waturenggong, Dang Hyang Dwijendra diterima dengan baik dan diberi kesempatan untuk menyebarkan ajaran agama Hindu. Di Bali, Dang Hyang Dwijendra mendirikan sejumlah pura, salah satunya adalah Pura Tanah Lot.
Kurang informasi
Selain Pura Tanah Lot dan panorama matahari terbenam, ada hal lain yang layak dinikmati para pelancong, yakni enam pura lain yang letaknya berjajar ke arah barat dari Pura Tanah Lot. Dengan berjalan sekitar 1.000 meter, wisatawan bisa menemukan Pura Pekendungan, Pura Penataran, Enjung Galuh, Jro Kandang, Batu Bolong, dan Batu Mejan. Semua pura itu memiliki keunikan. Bahkan di pura terakhir yakni Pura Batu Mejan yang terletak di bibir pantai, terdapat sembilan sumber mata air yang keluar dari bawah laut, dan airnya tawar!
Selama ini, wisatawan jarang mengunjungi tempat itu. Bukannya tak mau, melainkan tak memiliki informasi lengkap tentang tempat-tempat yang bisa mereka kunjungi selama di Tanah Lot. Padahal, seperti dikatakan Asisten Manajer Operasional Kantor Operasional Objek Wisata Tanah Lot, Made Nuarta SE, wisatawan bisa menanyakan ke kantor itu. Letak kantor yang juga menjadi pusat informasi objek wisata Tanah Lot itu, persis di areal parkir Pura Tanah Lot. Tidak sulit mencari kantor kami dan kami siap memberi informasi yang diperlukan wisatawan, ujar Nuarta.
Hanya saja, agar bisa menikmati seluruh tempat menarik di sekitar objek wisata Tanah Lot, Anda harus datang lebih awal, atau sebelum senja. Setelah puas mengunjungi tujuh pura, sore harinya barulah Anda menanti untuk menikmati saat-saat indah ketika matahari terbenam di ufuk barat.
Kini, tiba saatnya untuk beranjak dari tepi pantai Tanah Lot. Tapi tunggu dulu, sudahkah tangan Anda menggenggam cinderamata? Jangan khawatir, soal ini. Di sana tersedia pasar seni yang menyediakan aneka jenis kerajinan juga makanan khas Bali. Harganya? Relatif murah, asal pintar menawar.
Bermalam, Kenapa Tidak?
Mereka yang suka dengan wisata spiritual atau gemar menikmati keheningan, Tanah Lot memang tempat yang cocok. Untuk menikmati keheningan itu, cobalah bermalam di Tanah Lot. Banyak kok wisatawan yang melakukan hal ini.
Jika Anda ingin bermalam, jangan lupa memesan kamar hotel terlebih dahulu. Asal tahu saja, objek wisata setenar Tanah Lot ternyata tak dilengkapi sarana akomodasi yang memadai. Hanya ada dua hotel di kawasan wisata ini, yaitu Hotel Dewi Shinta yang berkapasitas 27 kamar dan Le Meridien Hotel yang memiliki 278 kamar. Hotel yang disebut pertama adalah hotel kelas melati yang berada di kawasan Pura Tanah Lot atau sekitar 100 meter dari pura. Sedangkan Le Meridien Hotel merupakan hotel berbintang lima yang terletak sekitar 500 meter dari kawasan pura.
Tarif dua hotel ini juga jauh berbeda. Untuk menginap semalam di Hotel Dewi Shinta, Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 150 ribu. Sementara di Le Meridien Hotel, tarif menginap semalam bisa mencapai Rp 1.200.000. Namun bagi mereka yang berhasrat merasakan aura magis dan menikmati keheningan, tarif bisa jadi bukan persoalan.
Wayan Sukarini, staf accounting Hotel Dewi Shinta menuturkan, tingkat hunian hotelnya selalu di atas 50 persen. Menurutnya, para tamu hotel ini umumnya adalah para wisatawan yang ingin menyepi dan menikmati heningnya malam di Tanah Lot. Setelah makan malam, biasanya mereka duduk-duduk menikmati suasana.
Hal senada dikemukakan Marketing Communication Executive Le Meridien Hotel, Mardiana Budi. Umumnya, para tamu yang menginap di Le Meridien Hotel adalah wisatawan yang ingin menyepi. Namun, ada juga wisatawan asing yang ingin menikmati permainan golf di sana. Jadi, setelah seharian bermain golf, mereka enggan kembali ke Denpasar atau Kuta dan memilih menginap di Tanah Lot. Malam harinya mereka suka duduk-duduk dan menikmati keheningan malam Tanah Lot.
Tanah Lot Datanglah Sebelum Senja
Sembari menikmati panorama sunset, rasakan pula aura magis yang ada.
Bali memang surga wisata. Banyak sekali tempat indah nan eksotis di Pulau Dewata ini. Tanah Lot, salah satunya. Sebagai objek wisata, Tanah Lot memang kesohor. Bahkan bisa dibilang, ia merupakan salah satu ikon kepariwisataan Bali di samping Kuta, Sanur, Nusa Dua, dan Ubud. Sebagai ikon, tak heran Tanah Lot begitu diminati oleh para wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Data menunjukkan, jumlah wisatawan asing dan domestik yang berkunjung ke sana mencapai 3.000 orang per hari atau sekitar 40 persen dari total jumlah wisatawan yang datang ke Bali.
Tanah Lot memang sarat dengan daya tarik. Objek wisata ini memadukan keindahan alam -- termasuk panorama saat matahari terbenam (sunset) yang memukau -- dengan wisata spiritual yang ditandai oleh keberadaan Pura Tanah Lot. Pada saat-saat tertentu, pelancong bisa menyaksikan secara langsung kegiatan ritual umat Hindu. Bahkan sejumlah wisatawan, sengaja memilih tinggal dan bermalam di Tanah Lot agar dapat merasakan aura magis kawasan ini.
Tanah Lot berada di Kabupaten Tabanan. Bila hendak mendatangi tempat ini dari Denpasar atau Bandara Ngurah Rai, cuma butuh waktu sekitar 30-40 menit untuk sampai ke lokasi. Namun untuk wisatawan lokal yang datang dari Pulau Jawa, Tanah Lot bisa dicapai dari wilayah Kecamatan Kediri. Wilayah ini terletak sekitar delapan kilometer sebelah utara Tanah Lot dan menjadi lintasan utama Denpasar-Gilimanuk.
Nama besar objek wisata Tanah Lot memang tidak terlepas dari keberadaan Pura Tanah Lot yang ada di tengah laut. Pura itu berada di sebuah bukit karang yang terpisah dari Pulau Bali. Untuk melakukan persembahyangan, umat Hindu mendatangi Pura Tanah Lot dengan berjalan kaki menyeberangi laut. Tidak lama memang, cuma sekitar lima menit. Air laut yang harus diseberangi pun tidak dalam, hanya setinggi lutut.
Pura Tanah Lot didirikan oleh Dang Hyang Dwijendra, seorang resi yang hidup di zaman kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Dia datang ke Bali untuk menjalankan tugas suci, mengajarkan masalah-masalah spiritual dan harmonisasi sosial. Oleh raja Bali yang berkuasa, Dalem Waturenggong, Dang Hyang Dwijendra diterima dengan baik dan diberi kesempatan untuk menyebarkan ajaran agama Hindu. Di Bali, Dang Hyang Dwijendra mendirikan sejumlah pura, salah satunya adalah Pura Tanah Lot.
Kurang informasi
Selain Pura Tanah Lot dan panorama matahari terbenam, ada hal lain yang layak dinikmati para pelancong, yakni enam pura lain yang letaknya berjajar ke arah barat dari Pura Tanah Lot. Dengan berjalan sekitar 1.000 meter, wisatawan bisa menemukan Pura Pekendungan, Pura Penataran, Enjung Galuh, Jro Kandang, Batu Bolong, dan Batu Mejan. Semua pura itu memiliki keunikan. Bahkan di pura terakhir yakni Pura Batu Mejan yang terletak di bibir pantai, terdapat sembilan sumber mata air yang keluar dari bawah laut, dan airnya tawar!
Selama ini, wisatawan jarang mengunjungi tempat itu. Bukannya tak mau, melainkan tak memiliki informasi lengkap tentang tempat-tempat yang bisa mereka kunjungi selama di Tanah Lot. Padahal, seperti dikatakan Asisten Manajer Operasional Kantor Operasional Objek Wisata Tanah Lot, Made Nuarta SE, wisatawan bisa menanyakan ke kantor itu. Letak kantor yang juga menjadi pusat informasi objek wisata Tanah Lot itu, persis di areal parkir Pura Tanah Lot. Tidak sulit mencari kantor kami dan kami siap memberi informasi yang diperlukan wisatawan, ujar Nuarta.
Hanya saja, agar bisa menikmati seluruh tempat menarik di sekitar objek wisata Tanah Lot, Anda harus datang lebih awal, atau sebelum senja. Setelah puas mengunjungi tujuh pura, sore harinya barulah Anda menanti untuk menikmati saat-saat indah ketika matahari terbenam di ufuk barat.
Kini, tiba saatnya untuk beranjak dari tepi pantai Tanah Lot. Tapi tunggu dulu, sudahkah tangan Anda menggenggam cinderamata? Jangan khawatir, soal ini. Di sana tersedia pasar seni yang menyediakan aneka jenis kerajinan juga makanan khas Bali. Harganya? Relatif murah, asal pintar menawar.
Bermalam, Kenapa Tidak?
Mereka yang suka dengan wisata spiritual atau gemar menikmati keheningan, Tanah Lot memang tempat yang cocok. Untuk menikmati keheningan itu, cobalah bermalam di Tanah Lot. Banyak kok wisatawan yang melakukan hal ini.
Jika Anda ingin bermalam, jangan lupa memesan kamar hotel terlebih dahulu. Asal tahu saja, objek wisata setenar Tanah Lot ternyata tak dilengkapi sarana akomodasi yang memadai. Hanya ada dua hotel di kawasan wisata ini, yaitu Hotel Dewi Shinta yang berkapasitas 27 kamar dan Le Meridien Hotel yang memiliki 278 kamar. Hotel yang disebut pertama adalah hotel kelas melati yang berada di kawasan Pura Tanah Lot atau sekitar 100 meter dari pura. Sedangkan Le Meridien Hotel merupakan hotel berbintang lima yang terletak sekitar 500 meter dari kawasan pura.
Tarif dua hotel ini juga jauh berbeda. Untuk menginap semalam di Hotel Dewi Shinta, Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 150 ribu. Sementara di Le Meridien Hotel, tarif menginap semalam bisa mencapai Rp 1.200.000. Namun bagi mereka yang berhasrat merasakan aura magis dan menikmati keheningan, tarif bisa jadi bukan persoalan.
Wayan Sukarini, staf accounting Hotel Dewi Shinta menuturkan, tingkat hunian hotelnya selalu di atas 50 persen. Menurutnya, para tamu hotel ini umumnya adalah para wisatawan yang ingin menyepi dan menikmati heningnya malam di Tanah Lot. Setelah makan malam, biasanya mereka duduk-duduk menikmati suasana.
Hal senada dikemukakan Marketing Communication Executive Le Meridien Hotel, Mardiana Budi. Umumnya, para tamu yang menginap di Le Meridien Hotel adalah wisatawan yang ingin menyepi. Namun, ada juga wisatawan asing yang ingin menikmati permainan golf di sana. Jadi, setelah seharian bermain golf, mereka enggan kembali ke Denpasar atau Kuta dan memilih menginap di Tanah Lot. Malam harinya mereka suka duduk-duduk dan menikmati keheningan malam Tanah Lot.
Label:
BALI
GWK(garuda wisnu kencana)
GWK{Garuda Wisnu Kencana]
Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Patung ini berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran Bali. Karya masterpiece Bali I Nyoman Nuarta. Saat ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi Landmark bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung, mengendarai burung Garuda. Diambil dari cerita "Garuda & Kerajaannya" dimana rasa bhakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini dibangun dengan ketinggian 140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tat ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.
Proyek milyaran rupiah ini anda bisa jumpai di daerah Ungasan, di atas Jimbaran. Patung Garuda Kencana dibuat oleh seniman asli Bali Nyoman Nuarta. Dengan membawa misi menjadikan patung Garuda Kencana merupakan salah satu keajaiban dunia yang ke 8 dan ke 2 di Indonesia.
patung dewa wisnu
patung dewa wisnu
Pergelaran atau pertunjukan yang bisa anda saksikan di sini seperti Tari Kecak (Tarian tradisional bali yang dimainkan oleh puluhan orang dan mendendangkan cak-cak-cak disetiap gerakannya)
Patung Garuda Kencana baru selesai di Bagian Kepala dan Bahu .
Bali terkenal sebagai gudangnya pematung kelas dunia. Patung-patung yang ada di Bali biasanya terbuat dari kayu maupun batu dengan ukiran khas Bali yg sangat etnik. Ada sebuah patung yg cukup unik dan tentu saja sangat buesaaarrr…yah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). GWK terletak di daerah Bukit Ungasan, Pecatu. Tidak jauh dari Kuta, hanya 30 menit naik mobil atau sepeda motor. Daerah Ungasan & Pecatu adalah daerah bukit kapur yg sangat tandus. Diatas bukit inilah, Nyoman Nuarta, seorang dosen di ITB Bandung menuangkan idenya membuat sebuah taman budaya (culture park) dengan sebuah patung raksasa didalamnya. Patung Ini adalah patung Garuda Wisnu Kencana. Wisnu=Dewa Pemelihara dalam agama Hindu, Garuda=kendaraan dewa Wisnu, sedangkan Kencana=Emas. Jadi Garuda Wisnu Kencana adalah patung dewa Wisnu menaiki burung Garuda sbg kendaraannya dan berwarna keemasan. Patung ini rencananya berketinggian 146 meter dan merupakan patung tertinggi di dunia lebih tinggi dari liberty statue. Cuman saat ini yg baru jadi hanyalah patung dewa Wisnu setengah badan tanpa tangan (22 meter) dan patung kepala garuda saja.
Areal GWK dikelilingi oleh bukit2 kapur yg dibelah-belah sedemikian rupa. Belahan bukit berbentuk balok2 kubus ini memang didesain sedemikian rupa sbg sebuah seni yg akan diukir dgn gambaran relief epic Mahabarata dan Ramayana. Hamparan potongan bukit ini mengapit panggung terbuka (Lotus Pond) yg merupakan tempat diadakannya event2 tertentu spt konser musik, gala dinner, dll. Disini juga sering dilakukan pemotretan utk pra wedding.
Dari ketinggian lokasi GWK, kita akan melihat hamparan pemandangan pulau Bali bagian selatan. Terlihat bagaimana laut mengapit Bali, disebelah kiri juga nampak bandara Ngurah Rai dgn pesawat turun naik, kemudian Kuta, Jimbaran. Disisi kanan terlihat Nusa Dua, Benoa, dan tentu saja pemandangan kota Denpasar. Sayang memang, megaproyek yg rencananya selesai dlm 10th (1995-2005) mengalami kemacetan. Patung di atas hamparan seluas 250 hektar itu segera dapat terwujud.
Pembangunan GWK yang dilengkapi dengan fasilitas ruangan-ruangan khusus untuk kegiatan promosi maupun ruang pertemuan bertaraf internasional. Kehadiran fasilitas tersebut akan mampu memperkuat sendi budaya, sistem infrastruktur berkelanjutan dalam memasuki era global, sekaligus menjadi ikon yang strategis dalam mempercepat pengembangan pariwisata Bali maupun secara nasional.
Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Patung ini berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran Bali. Karya masterpiece Bali I Nyoman Nuarta. Saat ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi Landmark bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung, mengendarai burung Garuda. Diambil dari cerita "Garuda & Kerajaannya" dimana rasa bhakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini dibangun dengan ketinggian 140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tat ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.
Proyek milyaran rupiah ini anda bisa jumpai di daerah Ungasan, di atas Jimbaran. Patung Garuda Kencana dibuat oleh seniman asli Bali Nyoman Nuarta. Dengan membawa misi menjadikan patung Garuda Kencana merupakan salah satu keajaiban dunia yang ke 8 dan ke 2 di Indonesia.
patung dewa wisnu
patung dewa wisnu
Pergelaran atau pertunjukan yang bisa anda saksikan di sini seperti Tari Kecak (Tarian tradisional bali yang dimainkan oleh puluhan orang dan mendendangkan cak-cak-cak disetiap gerakannya)
Patung Garuda Kencana baru selesai di Bagian Kepala dan Bahu .
Bali terkenal sebagai gudangnya pematung kelas dunia. Patung-patung yang ada di Bali biasanya terbuat dari kayu maupun batu dengan ukiran khas Bali yg sangat etnik. Ada sebuah patung yg cukup unik dan tentu saja sangat buesaaarrr…yah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). GWK terletak di daerah Bukit Ungasan, Pecatu. Tidak jauh dari Kuta, hanya 30 menit naik mobil atau sepeda motor. Daerah Ungasan & Pecatu adalah daerah bukit kapur yg sangat tandus. Diatas bukit inilah, Nyoman Nuarta, seorang dosen di ITB Bandung menuangkan idenya membuat sebuah taman budaya (culture park) dengan sebuah patung raksasa didalamnya. Patung Ini adalah patung Garuda Wisnu Kencana. Wisnu=Dewa Pemelihara dalam agama Hindu, Garuda=kendaraan dewa Wisnu, sedangkan Kencana=Emas. Jadi Garuda Wisnu Kencana adalah patung dewa Wisnu menaiki burung Garuda sbg kendaraannya dan berwarna keemasan. Patung ini rencananya berketinggian 146 meter dan merupakan patung tertinggi di dunia lebih tinggi dari liberty statue. Cuman saat ini yg baru jadi hanyalah patung dewa Wisnu setengah badan tanpa tangan (22 meter) dan patung kepala garuda saja.
Areal GWK dikelilingi oleh bukit2 kapur yg dibelah-belah sedemikian rupa. Belahan bukit berbentuk balok2 kubus ini memang didesain sedemikian rupa sbg sebuah seni yg akan diukir dgn gambaran relief epic Mahabarata dan Ramayana. Hamparan potongan bukit ini mengapit panggung terbuka (Lotus Pond) yg merupakan tempat diadakannya event2 tertentu spt konser musik, gala dinner, dll. Disini juga sering dilakukan pemotretan utk pra wedding.
Dari ketinggian lokasi GWK, kita akan melihat hamparan pemandangan pulau Bali bagian selatan. Terlihat bagaimana laut mengapit Bali, disebelah kiri juga nampak bandara Ngurah Rai dgn pesawat turun naik, kemudian Kuta, Jimbaran. Disisi kanan terlihat Nusa Dua, Benoa, dan tentu saja pemandangan kota Denpasar. Sayang memang, megaproyek yg rencananya selesai dlm 10th (1995-2005) mengalami kemacetan. Patung di atas hamparan seluas 250 hektar itu segera dapat terwujud.
Pembangunan GWK yang dilengkapi dengan fasilitas ruangan-ruangan khusus untuk kegiatan promosi maupun ruang pertemuan bertaraf internasional. Kehadiran fasilitas tersebut akan mampu memperkuat sendi budaya, sistem infrastruktur berkelanjutan dalam memasuki era global, sekaligus menjadi ikon yang strategis dalam mempercepat pengembangan pariwisata Bali maupun secara nasional.
Label:
BALI
Tanjung Benoa
Informasi Tanjung Benoa
Tanjung Benoa yang terletak di ujung timur "sepatu" pulau Bali, merupakan salah satu tujuan wisata air yang cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski. Uniknya olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain dari pulau bali, justru tidak tersedia di objek wisata ini, hal ini dikarenakan ombak yang ada dilokasi wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olah raga surfing.
http://navigasi.net/nnprg/php/nnvim.php?w=300&h=240&f=pttgbnoa&i=5
Harga yang dikenakan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut secara tertulis disebutkan bahwa pengunjung bisa menikmatinya dalam kurun waktu 10-15 menit. Namun kenyataan yang saya alami hanyalah sekitar 5 menit. Mungkin dikarenakan saat itu antrian pengunjung yang ingin mencoba cukup banyak sehingga jatah waktu dikurangi cukup drastis. Bahkan beberapa turis luar, nampak berusaha menyela antrian mengingat mereka merasa membayar lebih mahal dibandingkan turis lokal.
[navigasi.net] Pantai - Tanjung Benoa
Pantai yang dangkal disekitar pulau penyu, mengakibatkan perahu tidak bisa merapat hingga ke bibir pantai. sehingga pengunjung mesti berjalan kaki menyusuri laut untuk mencapai pusat penangkaran penyu
Flying fish merupakan bentuk olahraga air yang baru pertamakali ini saya lihat. Terdiri dari sebuah perahu dari karet yang hanya berkapasitas dua orang dengan satu orang petugas yang duduk ditengah sebagai penyeimbang. Penumpang tidur terlentang diperahu yang kemudian ditarik dengan speedboat kecepatan tinggi. Akibatnya, perahu menjadi terangkat dan terbang diatas air pada ketinggian 10-15 meter. Selama berada diudara, petugas yang duduk ditengah akan berusaha menyeimbangkan perahu tersebut agar terhindar dari kemungkinan berputar atau terbaliknya perahu karena hembusan angin yang tentunya bisa berakibat fatal bagi pengguna. Mengingat terdapat tiga orang dalam perahu, terkadang bisa terjadi kasus dimana perahu karet tersebut tidak bisa terbang, karena dibutuhkan selain kecepatan speedboat yang tinggi juga hembusan angin yang cukup kuat untuk bisa menerbangkannya. Seorang rekan yang kurang beruntung mengalami kejadian ini, akibatnya apa yang dialami tidak lain cuman sekedar punggung yang terhempas-hempas oleh permukaan air laut, tanpa mengalami sensasi "flying fish" yang seharusnya.
http://navigasi.net/nnprg/php/nnvim.php?w=300&h=240&f=pttgbnoa&i=8
[navigasi.net] Pantai - Tanjung Benoa
Ikan laut berbagai jenis yang bisa dinikmati dari atas kapal melalui kaca yang ada dibagian bawah badan kapal
Selain olahraga air, pengunjung juga bisa mengunjungi pulau penyu yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalan dengan menggunakan perahu yang bisa disewa dilokasi. Pulau penyu merupakan tempat pengembangbiakan berbagai spesies penyu yang hampir punah. Dilokasi ini pengunjung bisa melihat langsung dan bertanya-tanya seputar hal proses pengembang biakan penyu. Penyu-penyu yang ada dipisahkan diberbagai tempat berdasarkan ukuran tubuhnya. Ada yang masih berukuran jari hingga yang cukup besar dengan berat hingga puluhan kilo. Di pulau ini juga terdapat berbagai binatang lain seperti ular, kelelawar dan burung langka (???) yang dimungkinkan bagi pengunjung untuk memegang sekedar mengambil gambar/foto.
[navigasi.net] Pantai - Tanjung Benoa
Dua ekor penyu berukuran dewasa yang merupakan enis penyu yang dibudidayakan dari kemungkinan punah
Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu, pengunjung juga bisa melihat objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan, telah didesain sedemikian rupa sehingga pada bagian dasar tengah perahu telah dipasang kaca yang memungkinkan bagi pengunjung untuk melihat dasar laut yang dangkal tanpa perlu berbasah-ria. Dari dalam perahu pengunjung bisa melihat ikan-ikan khas air laut yang kaya akan warna di bagian tubuhnya. Agar ikan-ikan tersebut mau berkumpul pengemudi kapal menebarkan roti tawar kelaut sebagai pancingan. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu ikan tersebut untuk datang, sayangnya jenis ikan yang datang kurang bervariasai sehingga kurang menarik untuk dinikmati .
Secara keseluruhan, Tanjung Benoa layak untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata air. Hal yang sedikit mengganggu adalah tidak adanya transportasi umum yang hilir mudik didaerah tersebut sehingga umumnya pengunjung yang datang menggunakan bus-bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi
Tanjung Benoa yang terletak di ujung timur "sepatu" pulau Bali, merupakan salah satu tujuan wisata air yang cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski. Uniknya olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain dari pulau bali, justru tidak tersedia di objek wisata ini, hal ini dikarenakan ombak yang ada dilokasi wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olah raga surfing.
http://navigasi.net/nnprg/php/nnvim.php?w=300&h=240&f=pttgbnoa&i=5
Harga yang dikenakan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut secara tertulis disebutkan bahwa pengunjung bisa menikmatinya dalam kurun waktu 10-15 menit. Namun kenyataan yang saya alami hanyalah sekitar 5 menit. Mungkin dikarenakan saat itu antrian pengunjung yang ingin mencoba cukup banyak sehingga jatah waktu dikurangi cukup drastis. Bahkan beberapa turis luar, nampak berusaha menyela antrian mengingat mereka merasa membayar lebih mahal dibandingkan turis lokal.
[navigasi.net] Pantai - Tanjung Benoa
Pantai yang dangkal disekitar pulau penyu, mengakibatkan perahu tidak bisa merapat hingga ke bibir pantai. sehingga pengunjung mesti berjalan kaki menyusuri laut untuk mencapai pusat penangkaran penyu
Flying fish merupakan bentuk olahraga air yang baru pertamakali ini saya lihat. Terdiri dari sebuah perahu dari karet yang hanya berkapasitas dua orang dengan satu orang petugas yang duduk ditengah sebagai penyeimbang. Penumpang tidur terlentang diperahu yang kemudian ditarik dengan speedboat kecepatan tinggi. Akibatnya, perahu menjadi terangkat dan terbang diatas air pada ketinggian 10-15 meter. Selama berada diudara, petugas yang duduk ditengah akan berusaha menyeimbangkan perahu tersebut agar terhindar dari kemungkinan berputar atau terbaliknya perahu karena hembusan angin yang tentunya bisa berakibat fatal bagi pengguna. Mengingat terdapat tiga orang dalam perahu, terkadang bisa terjadi kasus dimana perahu karet tersebut tidak bisa terbang, karena dibutuhkan selain kecepatan speedboat yang tinggi juga hembusan angin yang cukup kuat untuk bisa menerbangkannya. Seorang rekan yang kurang beruntung mengalami kejadian ini, akibatnya apa yang dialami tidak lain cuman sekedar punggung yang terhempas-hempas oleh permukaan air laut, tanpa mengalami sensasi "flying fish" yang seharusnya.
http://navigasi.net/nnprg/php/nnvim.php?w=300&h=240&f=pttgbnoa&i=8
[navigasi.net] Pantai - Tanjung Benoa
Ikan laut berbagai jenis yang bisa dinikmati dari atas kapal melalui kaca yang ada dibagian bawah badan kapal
Selain olahraga air, pengunjung juga bisa mengunjungi pulau penyu yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalan dengan menggunakan perahu yang bisa disewa dilokasi. Pulau penyu merupakan tempat pengembangbiakan berbagai spesies penyu yang hampir punah. Dilokasi ini pengunjung bisa melihat langsung dan bertanya-tanya seputar hal proses pengembang biakan penyu. Penyu-penyu yang ada dipisahkan diberbagai tempat berdasarkan ukuran tubuhnya. Ada yang masih berukuran jari hingga yang cukup besar dengan berat hingga puluhan kilo. Di pulau ini juga terdapat berbagai binatang lain seperti ular, kelelawar dan burung langka (???) yang dimungkinkan bagi pengunjung untuk memegang sekedar mengambil gambar/foto.
[navigasi.net] Pantai - Tanjung Benoa
Dua ekor penyu berukuran dewasa yang merupakan enis penyu yang dibudidayakan dari kemungkinan punah
Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu, pengunjung juga bisa melihat objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan, telah didesain sedemikian rupa sehingga pada bagian dasar tengah perahu telah dipasang kaca yang memungkinkan bagi pengunjung untuk melihat dasar laut yang dangkal tanpa perlu berbasah-ria. Dari dalam perahu pengunjung bisa melihat ikan-ikan khas air laut yang kaya akan warna di bagian tubuhnya. Agar ikan-ikan tersebut mau berkumpul pengemudi kapal menebarkan roti tawar kelaut sebagai pancingan. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu ikan tersebut untuk datang, sayangnya jenis ikan yang datang kurang bervariasai sehingga kurang menarik untuk dinikmati .
Secara keseluruhan, Tanjung Benoa layak untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata air. Hal yang sedikit mengganggu adalah tidak adanya transportasi umum yang hilir mudik didaerah tersebut sehingga umumnya pengunjung yang datang menggunakan bus-bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi
Label:
BALI
Bali Indah
informasi bali
liburan ke bali, alangkah baiknya kita mengenal pulau wisata ini lebih jauh, sehingga pada akhirinya tujuan anda berlibur ke bali tidak hanya bersenang senang tapi juga tahu tentang informasi bali seperti, adat bali, kehidpuan masyarakat bali, budaya bali. GO bali tour akan menerangkan apa dan bagaimana pulau sorga ini
sejarah bali
zaman prasejarah berakhir di ditandai dengan datangnya pengaruh hindu. Awal abad pertama Masehi sampai dengan tahun 1500, seiring lenyapnya kerajaan majapahit merupakan masa pengaruh Hindu. Adanya pengaruh dari India itu berakhirlah zaman prasejarah Indonesia karena didapatkannya keterangan tertulis yang memasukkan bangsa Indonesia ke dalam zaman sejarah. Berdasarkan informasi sejarah yang ditemukan pada prasasti abad ke-8 Masehi dapat dikatakan bahwa periode sejarah Bali Kuno meliputi kurun waktu antara abad ke-8 masehi sampai dengan ke-14 Masehi dengan datangnya ekspedisi Mahapatih dari Majapahit yang dapat mengalahkan Bali. Nama Balidwipa tidaklah merupakan nama baru, namun telah ada sejak zaman dahulu. Hal ini dapat diketahui dari beberapa prasasti, di antaranya dari prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun Masehi yang menyebutkan kata. Demikian pula dari prasasti Jayapangus seperti prasasti Buwahan dan prasasti Cempaga yang berangka tahun 1181 Masehi. Di antara raja-raja Bali, yang banyak meninggalkan keterangan tertulis yang juga menyinggung gambaran tentang susunan pemerintahan pada masa itu adalah Jayapangus. Dalam mengendalikan pemerintahan, raja dibantu oleh suatu Badan Penasihat Pusat. Dalam prasasti tertua Masehi badan ini disebut dengan istilah panglapuan. Sejak zaman Udayana, Badan Penasihat Pusat disebut dengan istilah pakiran-kiran jro makabaihan. Badan ini beranggotakan beberapa orang senapati dan pendeta Siwa dan Budha. Di dalam prasasti-prasasti sebelum Raja Anak Wungsu disebut-sebut beberapa jenis seni yang ada pada waktu itu. Akan tetapi, baru pada zaman Raja Anak Wungsu, kita dapat membedakan jenis seni menjadi dua kelompok yang besar, yaitu seni keraton dan seni rakyat.Tentu saja istilah seni keraton ini tidak berarti bahwa seni itu tertutup sama sekali bagi rakyat. Kadang-kadang seni ini dipertunjukkan kepada masyarakat di desa-desa atau dengan kata lain seni keraton ini bukanlah monopoli raja-raja.Dalam bidang agama, pengaruh zaman prasejarah, terutama dari zaman megalitikum masih terasa kuat. Kepercayaan pada zaman itu dititikberatkan kepada pemujaan roh nenek moyang yang disimboliskan dalam wujud bangunan pemujaan yang disebut teras piramid atau bangunan berundak-undak. Kadang-kadang di atas bangunan ditempatkan menhir, yaitu tiang batu monolit sebagai simbol roh nenek moyang mereka. Pada zaman Hindu hal ini terlihat pada bangunan pura yang mirip dengan pundan berundak-undak. Kepercayaan pada dewa-dewa gunung, laut, dan lainnya yang berasal dari zaman sebelum masuknya Hindu tetap tercermin dalam kehidupan masyarakat pada zaman setelah masuknya agama Hindu. Pada masa permulaan hingga masa pemerintahan Raja Sri Wijaya Mahadewi tidak diketahui dengan pasti agama yang dianut pada masa itu. Hanya dapat diketahui dari nama-nama biksu yang memakai unsur nama Siwa, sebagai contoh biksu Piwakangsita Siwa, biksu Siwanirmala, dan biksu. berdasarkan hal ini, kemungkinan agamaa yang berkembang pada saat itu adalah agama Siwa. Baru pada masa pemerintahan Raja Udayana dan permaisurinya, ada dua aliran agama besar yang dipeluk oleh penduduk, yaitu agama Siwa dan agama Budha. Keterangan ini diperoleh dari prasasti-prasastinya yang menyebutkan adanya mangku sebagai pembantu raja
letak geografis
Propinsi Bali terletak pada 8 derajat 03'40" - 8 derajat 50'48" Lintang Selatan dan 114 derajat 25'53" - 115 derajat 42'40" Bujur Timur, dengan luas wilayah 563 286 ha. Jumlah curah hujan yang terlebat pada bulan Januari. Bali memiliki empat buah danau ( danau Beratan, danau batur, danau Buyan, danau Tamblingan) dan dua empat gunung dan Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Bali dengan ketinggian 3.142.00 m.
penduduk
Jumlah penduduk Bali tahun 1997 berjumlah 2.906.582 dan berdasarkan sensus tahun 2006 sudah berjumlah 4.765.998
pemerintahan
Bali terdiri dari delapan kabupaten yaitu Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng) dengan satu kota madya Denpasar, 51 kecamatan, 658 desa, 3.568 banjar. Propinsi Bali dipimpin oleh seorang gubernur sedangkan kabupaten dipimpin oleh seorang Bupati dan kota madya dipimpin oleh walikota.
liburan ke bali, alangkah baiknya kita mengenal pulau wisata ini lebih jauh, sehingga pada akhirinya tujuan anda berlibur ke bali tidak hanya bersenang senang tapi juga tahu tentang informasi bali seperti, adat bali, kehidpuan masyarakat bali, budaya bali. GO bali tour akan menerangkan apa dan bagaimana pulau sorga ini
sejarah bali
zaman prasejarah berakhir di ditandai dengan datangnya pengaruh hindu. Awal abad pertama Masehi sampai dengan tahun 1500, seiring lenyapnya kerajaan majapahit merupakan masa pengaruh Hindu. Adanya pengaruh dari India itu berakhirlah zaman prasejarah Indonesia karena didapatkannya keterangan tertulis yang memasukkan bangsa Indonesia ke dalam zaman sejarah. Berdasarkan informasi sejarah yang ditemukan pada prasasti abad ke-8 Masehi dapat dikatakan bahwa periode sejarah Bali Kuno meliputi kurun waktu antara abad ke-8 masehi sampai dengan ke-14 Masehi dengan datangnya ekspedisi Mahapatih dari Majapahit yang dapat mengalahkan Bali. Nama Balidwipa tidaklah merupakan nama baru, namun telah ada sejak zaman dahulu. Hal ini dapat diketahui dari beberapa prasasti, di antaranya dari prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun Masehi yang menyebutkan kata. Demikian pula dari prasasti Jayapangus seperti prasasti Buwahan dan prasasti Cempaga yang berangka tahun 1181 Masehi. Di antara raja-raja Bali, yang banyak meninggalkan keterangan tertulis yang juga menyinggung gambaran tentang susunan pemerintahan pada masa itu adalah Jayapangus. Dalam mengendalikan pemerintahan, raja dibantu oleh suatu Badan Penasihat Pusat. Dalam prasasti tertua Masehi badan ini disebut dengan istilah panglapuan. Sejak zaman Udayana, Badan Penasihat Pusat disebut dengan istilah pakiran-kiran jro makabaihan. Badan ini beranggotakan beberapa orang senapati dan pendeta Siwa dan Budha. Di dalam prasasti-prasasti sebelum Raja Anak Wungsu disebut-sebut beberapa jenis seni yang ada pada waktu itu. Akan tetapi, baru pada zaman Raja Anak Wungsu, kita dapat membedakan jenis seni menjadi dua kelompok yang besar, yaitu seni keraton dan seni rakyat.Tentu saja istilah seni keraton ini tidak berarti bahwa seni itu tertutup sama sekali bagi rakyat. Kadang-kadang seni ini dipertunjukkan kepada masyarakat di desa-desa atau dengan kata lain seni keraton ini bukanlah monopoli raja-raja.Dalam bidang agama, pengaruh zaman prasejarah, terutama dari zaman megalitikum masih terasa kuat. Kepercayaan pada zaman itu dititikberatkan kepada pemujaan roh nenek moyang yang disimboliskan dalam wujud bangunan pemujaan yang disebut teras piramid atau bangunan berundak-undak. Kadang-kadang di atas bangunan ditempatkan menhir, yaitu tiang batu monolit sebagai simbol roh nenek moyang mereka. Pada zaman Hindu hal ini terlihat pada bangunan pura yang mirip dengan pundan berundak-undak. Kepercayaan pada dewa-dewa gunung, laut, dan lainnya yang berasal dari zaman sebelum masuknya Hindu tetap tercermin dalam kehidupan masyarakat pada zaman setelah masuknya agama Hindu. Pada masa permulaan hingga masa pemerintahan Raja Sri Wijaya Mahadewi tidak diketahui dengan pasti agama yang dianut pada masa itu. Hanya dapat diketahui dari nama-nama biksu yang memakai unsur nama Siwa, sebagai contoh biksu Piwakangsita Siwa, biksu Siwanirmala, dan biksu. berdasarkan hal ini, kemungkinan agamaa yang berkembang pada saat itu adalah agama Siwa. Baru pada masa pemerintahan Raja Udayana dan permaisurinya, ada dua aliran agama besar yang dipeluk oleh penduduk, yaitu agama Siwa dan agama Budha. Keterangan ini diperoleh dari prasasti-prasastinya yang menyebutkan adanya mangku sebagai pembantu raja
letak geografis
Propinsi Bali terletak pada 8 derajat 03'40" - 8 derajat 50'48" Lintang Selatan dan 114 derajat 25'53" - 115 derajat 42'40" Bujur Timur, dengan luas wilayah 563 286 ha. Jumlah curah hujan yang terlebat pada bulan Januari. Bali memiliki empat buah danau ( danau Beratan, danau batur, danau Buyan, danau Tamblingan) dan dua empat gunung dan Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Bali dengan ketinggian 3.142.00 m.
penduduk
Jumlah penduduk Bali tahun 1997 berjumlah 2.906.582 dan berdasarkan sensus tahun 2006 sudah berjumlah 4.765.998
pemerintahan
Bali terdiri dari delapan kabupaten yaitu Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng) dengan satu kota madya Denpasar, 51 kecamatan, 658 desa, 3.568 banjar. Propinsi Bali dipimpin oleh seorang gubernur sedangkan kabupaten dipimpin oleh seorang Bupati dan kota madya dipimpin oleh walikota.
Label:
BALI
Langganan:
Komentar (Atom)